Salam MANGROVER!  Selamat Datang  |  Masuk  |  Daftar  |  Info Mangrove?

Mau Tahu Zonasi Mangrove? Ini Dia!

Written By KeMANGTEER on Jumat, 24 Februari 2012 | 11.29

KeSEMaTPEDIA. Menurut Bangen (1999),  Jenis-jenis bakau (Rhizophora spp.) biasanya tumbuh di bagian terluar yang kerap digempur ombak. Bakau Rhizophora apiculata dan R. mucronata tumbuh di atas tanah lumpur. Sedangkan bakau R. stylosa dan perepat (Sonneratia alba) tumbuh di atas pasir berlumpur. Pada bagian laut yang lebih tenang hidup api-api hitam (Avicennia alba) di zona terluar atau zona pionir ini.

Pada bagian lebih ke dalam, yang masih tergenang pasang tinggi, biasa ditemui campuran bakau R. mucronata dengan jenis-jenis kendeka (Bruguiera spp.), kaboa (Aegiceras corniculata) dan lain-lain. Sedangkan di dekat tepi sungai, yang lebih tawar airnya, biasa ditemui nipah (Nypa fruticans), pidada (Sonneratia caseolaris) dan bintaro (Cerbera spp.). Pada bagian yang lebih kering di pedalaman hutan didapatkan nirih (Xylocarpus spp.), teruntum (Lumnitzera racemosa), dungun (Heritiera littoralis) dan kayu buta-buta (Excoecaria agallocha).

Hutan mangrove juga dapat dibagi menjadi zonasi-zonasi berdasarkan jenis vegetasi yang dominan, mulai dari arah laut ke darat sebagai berikut:
1. Zona Avicennia, terletak paling luar dari hutan yang berhadapan langsung dengan laut. Zona ini umumnya memiliki substrat lumpur lembek dan kadar salinitas tinggi. Zona ini merupakan zona factor karena jenis tumbuhan yang ada memilliki perakaran yang kuat untuk menahan pukulan gelombang, serta mampu membantu dalam proses penimbunan sedimen.
2. Zona Rhizophora, terletak di belakang zona Avicennia. Substratnya masih berupa lumpur lunak, namun kadar salinitasnya agak rendah. Mangrove pada zona ini masih tergenang pada saat air pasang.
3. Zona Bruguiera, terletak di balakang zona Rhizophora dan memiliki substrat tanah berlumpur keras. Zona ini hanya terendam pada saat air pasang tertinggi atau 2 kali dalam sebulan.
4. Zona Nypa, merupakan zona yang paling belakang dan berbatasan dengan daratan.

Bengen (1999) menyatakan bahwa zonasi mangrove Indonesia dari laut ke darat pada umumnya;
1. Daerah paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi Avicennia sp. Biasanya berasosiasi dengan Sonneratia sp. yang bisa tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan-bahan.
2. Lebih actor darat, umumnya didominasi Rhizophora. Selain itu juga dijumpai Bruguiera dan Xylocarpus.
3. Zona yang didominasi Bruguiera.
4. Zona transisi antara mangrove dengan hutan dataran rendah yang biasanya ditumbuhi oleh Nypa fruticans dan pandan laut (Pandanus sp.).

Noor et.al., (2006) menyatakan bahwa zona mangrove bila dikaitan dengan pasang surut terbagi sebagai berikut:
1. Areal yang selalu digenangi air walaupun saat pasang terendah. Didominasi Avicennia dan Sonneratia.
2. Areal yang digenangi oleh pasang sedang. Dominasi Rhizophora.
3. Areal yang digenangi hanya pada saat pasang tinggi, areal ini lebih ke daratan. Umumnya didominasi oleh Bruguiera dan Xylocarpus. Areal yang digenangi hanya pada saat pasang tertinggi (hanya beberapa hari dalam sebulan). Didominasi B. sexangula dan L. littorea.
11.29 | 2 komentar

Kandungan Senyawa Kimia Mangrove Berpotensi sebagai Obat

Written By KeMANGTEER on Rabu, 22 Februari 2012 | 20.59

KeSEMaTPEDIA. Menurut Correl, et al. (1955), eksplorasi kandungan kimia tumbuhan mangrove sangat diperlukan untuk menemukan agen-agen terapi baru dan informasi ini sangatlah penting bagi masyarakat. Ada dua alasan penting perlunya studi kandungan kimia tumbuhan mangrove. Pertama, mangrove merupakan salah satu hutan tropis yang mudah berkembang dan belum banyak termanfaatkan. Kedua, aspek kimia tumbuhan mangrove sangat penting karena potensinya untuk mengembangkan agrokimia dan senyawa bernilai medis. Beberapa senyawa metabolit baru-baru ini dengan struktur kimia dan tergolong salah satu diversitas dari ‘kelas-kelas kimia’ telah dikarakterisasi dari tumbuhan mangrove dan tumbuhan asosiasinya.

Diantara yang terbaru ditemukan adalah gugus substansi dari getah dan perekat sampai senyawa alkaloid dan saponin dan beberapa senyawa lainnya yang terkait dengan industri obat-obatan, seperti halnya: derivat benzoquinone, naphthoquinone, naphthofurans, flavonoid, polyfenol, rotenone, flavoglican, sesquiterpene, di- dan triterpene, limonoid, minyakesensial, sterols, karbohidrat, o-metil inositol, gula, iridoid glikosida, alkaloid dan asam amino bebas, feromon, gibberellin, forbol ester, keterosiklik oksigen, senyawa sulfur, lemak dan hidrokarbon, alcohol alipatik rantai panjang dan lemak jenuh, asam lemak bebas termasuk PUFAs (asam lemak tak jenuh ganda).

Selain itu, mangrove kaya akan senyawa steroid, saponin, flavonoid dan tannin. Senyawa saponin dari tumbuhan adalah glikosida dari triterpene dan steroid, yang larut dalam air dan mempunyai kemampuan membentuk buih sabun bila dikocok di air. Penggunaan saponin sebagai deterjen alam dan racun ikan telah dikenal oleh masyarakat tradisional. Sifat farmatikal yang berhubungan dengan obat Cina ‘ginseng’ merupakan atribut dari senyawa saponin. Saponin tumbuhan seperti halnya dioscin, bernilai komersial setelah ditemukan sebagai bahan untuk hormone steroid sintetis.
20.59 | 0 komentar

PENGUMUMAN

Mulai tanggal 25 September 2011, KeSEMaTPEDIA tidak akan diupdate lagi, karena telah berafiliasi dengan KeSEMaTPEDIA.COM. Dapatkan informasi terbaru mangrove, klik di sini.

SALAM MANGROVER!

KeSEMaTPEDIA menyajikan cuplikan informasi dan pengetahuan mangrove yang diambil dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, majalah dan situs-situs mangrove lainnya, ke hadapan Anda. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa sederhana, namun cuplikan kalimat ditulis sesuai dengan sumber aslinya. Selamat membaca.

CHAT

  • Cahyadi
  • CERMANG

    PEMBACA

    Mobile Edition
    By Blogger Touch